Berbagi Kebaikan dalam Sebungkus Nasi
"Happiness...consists in giving and serving others" - Henry Drummond
![]() |
Suasana ketika membagi-bagikan nasi bungkus kepada tunawisma |
Mungkin
untuk sebagian dari kita sebungkus nasi tidaklah berarti banyak, namun untuk
sebagian yang lainnya tentu saja sebungkus nasi bisa sangat berarti. Hanya
dengan memberikan sebungkus nasi kepada mereka yang kurang diperhatikan
ternyata mampu memberikan pelajaran bagi kita lho.
“Sebungkus
berarti lebih”, ya itulah motto dari salah satu komunitas aksi sosial di kota
Semarang, Berbagi Nasi Semarang. Makna yang terkandung dalam motto itu cukup
bagus yaitu walaupun sebungkus nasi tidak berdampak begitu besar namun,
sebungkus nasi bisa mengajarkan kita tentang rasa syukur dan untuk selalu
berbagi kepada sesama mulai dari hal-hal yang sederhana.
Awalnya
komunitas Berbagi Nasi ini hanya terdapat di kota Bandung saja, namun saat ini
sudah tersebar di banyak kota di Indonesia dan salah satunya adalah di kota
Semarang. Komunitas Berbagi Nasi Semarang dibentuk pada 9 Februari 2013,
komunitas Berbagi Nasi Semarang tidak memiliki keterikatan bagi anggotanya.
Komunitas ini terbuka bagi siapa saja yang ingin ikut berpartisipasi dalam aksi
sosial mereka.
Sesuai
dengan namanya, komunitas ini melakukan aksi sosial dengan membagi-bagikan
sebungkus nasi kepada tunawisma di daerah sekitar Johar dan Kauman, walaupun
difokuskan untuk para tunawisma namun terkadang mereka juga membagikan kepada
tukang becak dan juga pemulung. Berbagi Nasi Semarang memiliki visi
‘memperhatikan yang belum diperhatikan’, hal itu karena mereka ingin
memperhatikan tunawisma yang dianggap jarang diperhatikan oleh pemerintah.
“Aksi kita emang bagi-bagi nasi ke
tunawisma, kan, ya gitu, kita lihat, kan, tunawisma jarang diperhatikan sama pemerintah atau kita-kita”,
ujar Pandu Pujo Wicaksono selaku Humas Berbagi Nasi Semarang.
Tidak
hanya membagi-bagikan nasi bungkus saja, selimut dan obat-obatan pun terkadang
juga dibagikan kepada para tunawisma. “Kita juga bagi kayak selimut gitu, kan kadang tuh ada tunawisma yang sekeluarga gitu, kan, ada anak yang kecil-kecil gitu, kan kasian kedinginan”, ucap Pandu.
Berbagi
Nasi Semarang memanfaatkan media sosial seperti Twitter, untuk memperkenalkan
aksi sosial mereka kepada masyarakat Semarang, khususnya kepada anak muda di
Semarang. Berbagi Nasi Semarang menggunakan Twitter untuk memberitahu mengenai
jadwal aksi mereka, bagaimana berlangsungnya aksi dan apa saja kegiatan yang
dilakukan diluar aksi rutin mereka.
Melalui
Twitter juga mereka mencoba mengajak
warga Semarang untuk ikut berpartisipasi dan bahkan Berbagi Nasi Semarang pun
melaporkan laporan keuangan mereka. Seperti misalnya seberapa banyak donasi
yang sudah diterima dan berasal dari mana saja donasi yang diterima.
“Gimana
ya, medsos penting sih.
Karena bisa menjangkau orang yang gak
kita duga gitu. Kan kalau dari mulut
ke mulut jangkauan kita terbatas juga kan.
Juga medsos tuh juga seperti kayak
laporan gitu, report gitu. Ya kita juga pengen terbuka, jadi
di medsos tuh kita bisa tau, kayak
misalkan keuangan juga udah kita coba terbuka,” jelas Pandu.
Walaupun
konsep gerakan sosial dari Berbagi Nasi Semarang sangatlah sederhana, namun
mereka juga terkadang menemui kendala. Salah satunya adalah masalah cuaca. Para
Pejuang (sebutan bagi mereka yang melakukan aksi membagikan nasi bungkus)yang
melakukan aksinya dengan berjalan kaki menyusuri daerah pasar Johar dan sekitarnya
ini acapkali direpotkan karena turunnya hujan, namun hal itu tidak menjadi
masalah yang besar bagi mereka. Bagaimanapun para pejuang tetap harus
membagi-bagikan nasi bungkus kepada mereka yang berhak.
Respon
yang beragam ditunjukkan oleh para tunawisma yang mendapatkan nasi bungkus.
Sebagian dari mereka jelas sangat senang, bersyukur dan berterimakasih dengan
pemberian nasi bungkus dan bahkan tak sedikit dari mereka yang langsung
mengucapkan doa bagi para Pejuang yang membagi-bagikan nasi bungkus. Selain
itu, ada juga mereka yang tidak mau menerima nasi bungkus yang diberikan,
mereka beralasan bahwa masih ada orang lain yang lebih membutuhkan dibanding
mereka.
Berbagi
Nasi Semarang rutin mengadakan aksi mereka setiap hari Jumat. Biasanya sebelum
memulai aksi, mereka berkumpul di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah pukul
20.00 kemudian pukul 21.00 mereka menuju daerah Kauman atau Pasar Johar,
selanjutnya mereka mulai aksi dengan berjalan kaki, membagi-bagikan nasi kepada
para tunawisma. Karena tidak ada keterikatan anggota, maka siapa saja bisa
merasakan langsung keseruan membagikan nasi bungkus dengan menjadi Pejuang
Berbagi Nasi. Selain mendonasikan tenaga, kita juga bisa lho mendonasikan sebagian uang kita ataupun langsung mendonasikan
dalam bentuk nasi bungkus.
Ternyata berbagi itu mudah ya, hanya dengan memberi sebungkus nasi, kita sudah berbagi kebaikan kepada sesama.
Yuk semoga ini bisa membuka pikiran banyak orang bahwa sebungkus nasi akan membantu mereka yang kesusahan. Cukup bayangkan ada di posisi mereka
BalasHapusbetul. berbuat baik ke sesama bisa dari cara2 yang simple seperti berbagi nasi :)
Hapusbetul. berbuat baik ke sesama bisa dari cara2 yang simple seperti berbagi nasi :)
HapusCara gabung ke komunitasnya gimana ya..
BalasHapusbisa langsung gabung pas mereka lagi aksi, atau bisa liat timeline twitter berbagi nasi semarang untuk tau jadwal dan tempat mereka aksi :)
HapusCara gabung ke komunitasnya gimana ya..
BalasHapus