Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Berbagi Kebaikan dalam Sebungkus Nasi

Gambar
"Happiness...consists in giving and serving others"  - Henry Drummond Suasana ketika membagi-bagikan nasi bungkus kepada tunawisma Mungkin untuk sebagian dari kita sebungkus nasi tidaklah berarti banyak, namun untuk sebagian yang lainnya tentu saja sebungkus nasi bisa sangat berarti. Hanya dengan memberikan sebungkus nasi kepada mereka yang kurang diperhatikan ternyata mampu memberikan pelajaran bagi kita lho. “Sebungkus berarti lebih”, ya itulah motto dari salah satu komunitas aksi sosial di kota Semarang, Berbagi Nasi Semarang. Makna yang terkandung dalam motto itu cukup bagus yaitu walaupun sebungkus nasi tidak berdampak begitu besar namun, sebungkus nasi bisa mengajarkan kita tentang rasa syukur dan untuk selalu berbagi kepada sesama mulai dari hal-hal yang sederhana. Awalnya komunitas Berbagi Nasi ini hanya terdapat di kota Bandung saja, namun saat ini sudah tersebar di banyak kota di Indonesia dan salah satunya adalah di kota Semarang. Komunitas Berbagi

Daya Tarik Wisata Kota Lama, Semarang

Gambar
Cobalah mengenali lebih jauh melalui sejarah sebuah kota jika kamu ingin mencintai dan menikmatik kota tersebut agar menjadi nyaman ketika berada lama di dalamnya. Sabtu, 28 Maret 2015. Saya berkesempatan mengikuti acara pelatihan jurnalistik dan fotografi yang diadakan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Opini FISIP Undip. Pelatihan yang bertajuk Training on the Road ini dikhususkan untuk anggota LPM Opini saja. Trainingnya diadakan di kawasan Kota Lama, Semarang. Pertama para peserta berkumpul di SPBU Undip pukul 7.00 kemudian berangkat sekitar pukul 7.30an. sesampainya di lokasi, tepatnya di Retro Café, peserta langsung dibagi menjadi 10 kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan tiga orang. Saya berada di kelompok 10 dengan dua adik angkatan. Suasana di Cafe Retro saat penjelasan materi oleh pembicara Singkat cerita, sesi pertama adalah pemberian materi dasar jurnalistik dan teknik wawancara dan materi fotografijurnalistik oleh dua pembicara yang telah diundan