Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Tips Menghadapi Dosen Pembimbing Skripsi

Gambar
Buat sebagian orang menemui dosen pembimpin skripsweet atau TA bisa jadi momen menegangkan, yakaan? Ga tau kenapa bawaannya nervous sejak pertama kali bimbingan sampe bimbingan atau konsul yang kesekian kali tapi masih selalu ngerasa gusyar gundyah gulana. Hasil vote teman2 instagram Berdasarkan pengalaman pribadi dan teman-teman, ku sedikit melakukan penelusuran ke lorong hati dan jiwa *apa sih* dan mengajukan beberapa pertanyaan ke diri sendiri yang fana ini, sebetulnya kenapa sih w selalu takud dan deg-degan tiap kali ingin berjumpe sang junjungan dosen pembimbing skripsi, dan ternyata eh ternyata hal ini diaamini oleh sebagian besyar followers instagram saya. Mau tau faktor apa aja penyebabnya?? Keep on reading 1. Ragu-ragu Iya deh pasti ada sedikit rasa ragu-ragu apakah skripsweet/TA yang udah kita kerjain layak dikonsulkan "Duh...udah bener belom yang yang gue kerjain. Takut". Kalo ga dikonsulin saat itu mau trus mau kapan lagi? Buat kesalah supaya lebih

Rights For The Victims; Solution (Part 3-Finale)

Gambar
Part 1 Part 2 Well gak nyangka bisa sampe part 3 haha. Kali ini saya akan sedikit ngasih solusi yang mungkin kedepannya bisa sama-sama kita terapkan untuk menekan angka pelecehan atau pemerkosaan. Ini hasil diskusi saya dengan beberapa teman di instagram. Semoga bisa nambah insight Foto by Iqbal Julianto (sumber  www.gogirl.id ) Sebelumnya sudah dibahas kalau akar permasalahan pelecehan dan pemerkosaan adalah si pelaku yang tidak mampu mengontrol diri dan karan ada ide abuse of power atau yang kuat berhak menindas yang lemah. Untuk itu sepertinya pendidikan moral dan seks sejak dini diperlukan Sayangnya di negara kita sex education dianggap negatif padahal sex education yang diberikan oleh pihak yang tepat kepada anak bisa saja mencegah anak-anak dari melakukan hal-hal yang tidak diinginkan yang berujung pada tindakan asusila. Menurut salah satu artikel di tirto.id dikatakan pendidikan sex dianggap tabu karena dapat mendorong anak melakukan hubungan sex di luar nikah pada

Right For The Victims (Part 2)

Gambar
Lalu akan ada komentar "tuh kan yang udah nutup aurat aja masih dilecehkan ya apalagi yang gak nutup". Apapun itu kita gak bisa membenarkan yang namanya pelecehan. Emangnya yang gak nutup aurat berarti pantas untuk dilecehkan? Kan gak lah. Dan kalo kita berpikiran yang nutup aurat masih dilecehkan apalagi yang gak nutup aurat, itu sama aja kayak kita membiarkan orang untuk gak usah nahan nafsu mereka dan bisa melampiaskan ke orang lain yang gak mau. Menurut saya sekarang tuh pelecehan lebih didasarkan kepada pelakunya itu sendiri yang berpikiran kotor dan gak bisa nahan atau mengelola nafsu dan emosinya, gak gitu ngaruh masalah apa yang dipakai oleh si korban. Photo by Bay Ismoyo (sumber  www.gettyimages.com ) Pelecehan apa pun itu gak bisa dibenarkan, lalu akan ada komentar 'gak ada asap kalau gak ada api' iya selama ini masyarakat cenderung menganggap perempuan atau korban sebagai 'api'-nya. Lalu ada anggapan pelecehan terjadi karena karma bagi si ko

Rights For The Victims (Part 1)

Gambar
Ini post sebelumnya udah pernah saya bahas baik di blog ini maupun di instagram saya ( www.instagram.com/indritus ) tapi kali ini saya mau post lagi ya, gapapa kan ya sekaligus saya mau sedikit bahas tentang solusinya. Let's get started sumber  www.bbc.com Saya gak tau mau sampai kapan masalah pelecehan dan pemerkosaan terhadap perempuan terus dibicarakan sampai saat ini telah terjadi pelecehan yang semakin gak masuk akan dan korbannya pun masih didominasi oleh perempuan. Yang ga masuk akal ya itu salah satunya kasus pelecehan yang terjadi pada seorang perempuan bernama Sabica Khan, ia hanya salah satu dari sekian perempuan yang mengalami pelecehan saat melaksanakan ibadah haji dan umrah. Perempuan lagi melakukan tawaf aja ngalamin pelecehan, bisa dibayangin gak ini lagi ibadah lho yang pasti si korban pakai pakaian tertutup dan masih dilecehkan. Seandainya itu pelakunya gak berpikir untuk megang-megang si Sabica, coba aja pelakunya bisa menahan nafsunya, ya pasti gak aka

Stop Victim Blaming and Support The Victims

Hai bloggies, I'm back again and I'm going to talk about women harassment and/or rape. Actually I often talk about it on my another platform, yupss instagram but right now I'm talking about it on my blog because some times ago my friend suggested me to discuss about a woman's problem occured in Mecca during her hajj time. But I was wrong, this is a problem of some women who did Umrah or Hajj, unfortunately. Sabica Khan shared her teribble experience during her Hajj time, she got harassment when doing tawaf, someone grab her butt. Can't you imagine someone harassing a woman at a Holy place, how dare!  See the entire article here Khan shouldnt have got this harassment if that person didnt do this. It was not because of Khan's clothes or body, indeed, this is the harasser's fault, why they couldnt hold their lust back and manage their emotion, why they released their lust to a woman. Oh hi society, because of this incident, y'all should open your eyes

Women Supposed to be Confident without Makeup on As Well

On the day of my thesis defence i was trying to look different. I wasnt wearing any makeup on my face, no powder, no foundie, no blush, no lipstick, daily face mosturizer only. Since my thesis topic was about beauty construction and it found that beauty has narrow definition because of unrealistic standard spreading in our society. Because this is us, love and respect our face and body. We--every woman--are beautiful in our own way and the quality of women is not by look, it's inside our heart and mind From the text and interpretation of my informants that i analyzed said that the women who are considered as beautiful are women in makeup on. I know some women wearing makeup to cover our flaws, pleast ourselves, boost confidence, professional purpose or other purpose. I just want to encourage women to be confident with our bare face, not only at our house but we have to be confident also with our real face when we are outside the house.  I know some cosmetic campaigns nowdays