Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Dituntut Cepat Nikah (Part 3-Final)

Karena pernikahan butuh persiapan yang matang dan serius, ya wajar lah ya persiapannya pun gak sebentar maka dari itu saya kurang setuju sama tuntutan sosial kepada perempuan supaya nikah muda dan mendeskriditkan perempuan yang telat nikah (mungkin saja memang si perempuan punya alasan kuat kenapa menunda buat nikah). Saya bukannya menentang nikah muda, bisa saja seseorang nikah muda ya, mungkin dia sudah memiliki persiapan dan bekal yang cukup untuk berkeluarga, atau setidaknya dia memiliki keyakinan bahwa ia bisa menjalani kehidupan berumah tangga. Seperti yang saya bahas di postingan sebelumnya, banyak hal-hal kasat mata yang jauh lebih penting untuk disiapkan sebelum pernikahan maka dari itu menurut saya bukan hal yang tepat ketika perempuan diburu-buru untuk menikah tanpa kesiapan. Tugas seorang istri dan ibu kan gak ringan, selain sebagai supporter, reminder dan helper untuk suami dan anak-anak, perempuan sebagai ibu pun adalah madrasah pertama anak-anak. Kewajiban sih buat say

Dituntut Cepat Nikah (Part 2)

Kalau saya sendiri ya punya alasan kenapa saya berpikir dua kali untuk nikah muda, ya karena saya saat ini belum siap mental. Bekal agama saya untuk menjalani kehidupan berumah tangga dan berkeluarga masih minim. Pengetahuan saya tentang membesarkan dan mendidik anak pun masih kurang. Mungkin secara teori saya sudah tau relasi jenis apa yang saya harapkan akan saya jalani dengan pasangan saya nanti, masalah ekonomi itu sih bisa dicari bareng-bareng *kalau kita khawatir tentang masalah ekonomi gini sama aja kita merendahkan Allah, Allah bisa mengalirkan rizkinya dari mana aja*. Masalah cinta? Prinsip saya kalau saya dan pasangan saya nantinya sudah sama-sama mencintai Tuhan kita, put God first, saya yakin 100% Allah bakalan menghadirkan cinta antara saya dan pasangan saya. Yang terpenting itu tau tujuan menikah untuk apa jadi bisa mempersiapkan mental dan tau bagaimana membangun keluarga yang baik, yang diridhoi sama Allah. Menikah bukan hal kecil, ini hal yang serius. Bukan yang ka

Dituntut Cepat Nikah (Part 1)

It's been a long time ya saya ga nulis untuk blog saya, ya banyak kewajiban yang perlu saya selesaikan terutama saat ini  skripshit skripsweet saya udah mohon-mohon buat diselesaikan hehe. Tapi saya kangen juga ya buat nulis opini saya di blog yang udah lapuk ini karena saya bosyan nulis untuk skripsi wkwk jadi ya sejujurnya banyak ide tulisan untuk blog ini namun tak kunjung sempat saya turahkan  tuangkan. Kali ini saya mau ngebahas suatu hal yang rupanya pun bukan hanya saya saja yang risau *halah* tapi ada perempuan-perempuan lainnya di luar sana yang merasakan hal sama. Tak perlu panjang lebar lagi yuk ah kita mulai. Jadi gini sebenarnya ini agak curhat sih hehe, ibu saya kan sering ya ngasih pesan-pesan kepada saya untuk menjalankan hidup dengan baik blablabla segala macam dan tentu tak luput pesan mengenai segera menikah tatkala lulus kuliah dan sudah bekerja nantinya. Honesty, saya rada sensitif kalo ibu saya udah mulai ngebahas pacar, jodoh, pernikahan etc. Ibu saya se