Menulis dari kegelisahan. Tak nampak dalam keseharian, hanya mampu ia tuliskan
Damn! I Want These Stuffs
Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Please someone give me those cool T-shirts. Shit I like them! I like the most is the purple one by the way. Cute, cool T-shirts by Cash Cash Band. Love 'em :* <3 <3
Part 1 Part 2 Well gak nyangka bisa sampe part 3 haha. Kali ini saya akan sedikit ngasih solusi yang mungkin kedepannya bisa sama-sama kita terapkan untuk menekan angka pelecehan atau pemerkosaan. Ini hasil diskusi saya dengan beberapa teman di instagram. Semoga bisa nambah insight Foto by Iqbal Julianto (sumber www.gogirl.id ) Sebelumnya sudah dibahas kalau akar permasalahan pelecehan dan pemerkosaan adalah si pelaku yang tidak mampu mengontrol diri dan karan ada ide abuse of power atau yang kuat berhak menindas yang lemah. Untuk itu sepertinya pendidikan moral dan seks sejak dini diperlukan Sayangnya di negara kita sex education dianggap negatif padahal sex education yang diberikan oleh pihak yang tepat kepada anak bisa saja mencegah anak-anak dari melakukan hal-hal yang tidak diinginkan yang berujung pada tindakan asusila. Menurut salah satu artikel di tirto.id dikatakan pendidikan sex dianggap tabu karena dapat mendorong anak melakukan hubungan sex di luar nikah pada
“Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan meliterasi orang tua kita?” Beberapa waktu lalu saya sempat melihat sebuah tweet yang pada intinya, tweet tersebut menggambarkan kekhawatiran seorang anak terhadap orang tuanya. Khawatir orang tuanya terhasut dengan aksi politik berkedok religi. Ya saya pun merasa khawatir, tapi lebih tepatnya khawatir orang tua saya--yang cukup aktif menggunakan aplikasi pesan instan ya sebut saja WhatsApp (WA)-- termakan hoax dan menyebarkan hoax tersebut. Amit2 sekali kalau sampai hoax itu adalah hoax yang fatal jika disebarkan. Media-media juga tak henti-hentinya memberitakan para penyebar hoax yang pada akhirnya harus berurusan dengan kepolisian, kebanyakan dari penyebar hoax adalah mereka-mereka yang ya bisa dibilang sudah orang tua. Haduuh saya takut sekali, kalau orang tua saya yang sebetulnya ndak tau apa-apa tapi jadi korban karena tanpa sadar telah menyebar hoax. Beberapa waktu lalu juga, saya mendapati, ibuk saya membagikan sebuah pesan
Mrs. Kennedy began to climb out onto the back of the limousine, she was reaching for something then Mrs. Kennedy returned to her seat "I have his brains in my hand" "They have killed my husband" . . . "Jack, Jack, can you hear me? I love you, Jack." Yeah after i read those words, I began crying. Not loud. I shed a tear. Mengutip dari situs wikipedia, mengenai pembunuhan presiden Amerika Serikat yang ke 35, itu adalah kata-kata yang diucapkan Jacquelin Kennedy istri John F Kennedy setelah sang suami ditembak saat sedang melakukan political trip di kota Dallas negara bagian Texas. JFK dan Jackie, sapaan akrab Mrs Kennedy, duduk di back seat limousine atap terbuka dan di middle seat ada Mr Governor Connally beserta istri. Setelah peluru ke tiga ditembakkan ke kepala bagian kanan JFK, beliau pun perlahan menjatuhkan dirinya kearah kiri, ke pangkuan istrinya. Limousine pun segera menuju Parkland Memorial Hospital. Sebenarnya ada kemungki
Komentar
Posting Komentar